Rabu, 18 September 2013

Menopause

Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40-an dan puncaknya  tercapai pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5 tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun bila diambil rata-ratanya, umumnya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar usia 45-50 tahun (Rostiana 2009). 
Menurut perhitungan para ilmuwan pada tahun 2030 mendatang diperkirakan jumlah perempuan di dunia yang memasuki masa menopause akan mencapai 1,2 milyar orang. Itu artinya sebanyak 1,2 milyar perempuan akan memasuki usia lebih 50 tahun, dan angka itu merupakan tiga kali lipat angka sensus tahun 1990 tentang jumlah perempuan menopause (Siswono 2001). Sementara di Indonesia menurut badan pusat statistika (BPS), pada 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause (Anonim 2007).
Akibat perubahan dari haid menjadi tidak haid lagi, otomatis terjadi perubahan organ reproduksi wanita. Perubahan fungsi indung telur akan  memengaruhi hormon dalam yang kemudian memberikan pengaruh pada organ tubuh wanita pada umumnya.  Tidak heran apabila kemudian muncul berbagai keluhan fisik, baik yang berhubungan dengan  organ reproduksinya maupun organ tubuh pada umumnya. Tidak hanya itu, perubahan ini seringkali memengaruhi keadaan psikis seorang wanita (Rostiana 2009).
Keluhan psikis sifatnya sangat individual yang dipengaruhi oleh sosial budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Keluhan fisik maupun psikis ini tentu saja akan mengganggu kesehatan wanita yang bersangkutan termasuk perkembangan psikisnya. Selain itu, bisa memengaruhi kualitas hidupnya. Dalam menyingkapi dirinya yang akan memasuki masa menopause, beberapa wanita menyambutnya dengan biasa. Mereka menganggap kondisi ini sebagai bagian dari siklus hidupnya (Rostiana 2009).
Gejala-gejala psikologis pada masa menopause adalah perasaan murung, kecemasan, irritabilitas dan perasaan yang berubah-ubah, labilitas emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan, merasa tidak berharga (Glasier dan Gebbie 2006). Sementara gejala-gejala fisik yang timbul pada menopause adalah semburan rasa panas (hot flushes) dan keringant pada malam hari, kelelahan, insomnia, kekeringan kulit dan rambut, sakit dan nyeri pada persendian, sakit kepala, palpitas (denyut jantung cepat dan teratur), dan berat badan bertambah (Anonim 2007).
Makalah ini ingin menjelaskan mengenai pengertian menopause dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, bagaimana proses fisiologis menopause, gejala fisik dari menopause, serta temuan-temuan ilmiah terkait makanan dan minuman yang cocok untuk dikonsumsi oleh wanita yang sedang mengalami menopause. Selain itu akan dijelaskan juga mengenai terapi estrogen pada wanita menopause.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar