Jumat, 06 Desember 2013


ALAT INDRA

1.      Indra Penglihat

Mata adalah panca indra yang berfungsi untuk melihat suatu objek. Secara garis besar memang untuk melihat, namun tentu saja mata memiliki bagian-bagian didalamnya yang memiliki fungsi berbeda-beda dan saling berhubungan sehingga mata kita bisa melihat.

A.    Bagian Mata
Organ luar

Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
 
Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
 
Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
 

Organ dalam
 

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia
    Secara umum struktur bagian-bagian mata terdiri dari bagian luar dan dalam. Apa sajakah bagian-bagain bola mata? Apakah fungsi dari bagian-bagian bola mata? Berikut ulasan penjelasan Struktur Fungsi Bagian Mata.

Tabel Struktur Fungsi Bagian Mata
Bagian Mata
Fungsi
Sklera
pembungkus lapisan luar
Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata
Kornea
selaput bening tembus pandang pada bagian depan sklera
Penerima rangsang cahaya
Mereaksikan cahaya
Koroidea
lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah (kecuali di bagian depan)
Penyedia makan bagi bagian mata yang lain
Iris (selaput pelangi)
selaput berwarna (mengandung pigmen melanin) merupakan bagian depan koroidea
• Melindungi refleksi cahaya dalam mata
• Mengendalikan kerja pupil
Pupil
berupa lubang yang dibatasi oleh iris
Mengatur banyak sedikit cahaya yang diperlukan Mata
Lensa
berupa lensa bikonveks
Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh pada retina mata
Aqueous humor
berupa cairan encer
Menjaga bentuk kantong depan bola mata
Vitreous humor
berupa cairan bening dan kental
Meneruskan rangsang ke bagian mata memperkukuh bola mata
Retina
selaput jala
Menerima bayangan dan untuk melihat benda
Fovea (bintik kuning)
berupa bagian yang mengandung sel-sel kerucut
Sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah Retina
Badan silia
berupa otot melingkar dan otot radial yang terdekat pada ujung depan lapisan koroid yang membentuk penebalan
Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous Humor
Bintik buta
tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata
Tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang
Saraf mata
berupa serabut saraf
Meneruskan rangsang cahaya ke saraf kranial (saraf optik)

B.     Mekanisme Melihat

Cahaya yang masuk pertama-tama akan melewati selaput kornea sebagai 
lapisan terluar dari mata. 
Selanjutnya cahaya akan diteruskan ke dalam rongga mata oleh pupil. 
Pupil adalah lubang di tengah bola mata yang dibentuk oleh iris. 
Fungsi iris sama seperti diafragma pada kamera, yaitu untuk mengatur 
banyak dan sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam rongga mata. 
Saat cahaya tersedia banyak, maka iris akan membuat pupil mengecil 
agar cahaya yang masuk tidak berlebih. Sementara saat cahaya yang 
tersedia sedikit, maka iris akan membuat pupil melebar sehingga cahaya 
yang masuk akan semakin banyak. 

Setelah melalui pupil, cahaya akan menuju lensa mata yang menjadikan 
bayangan benda menjadi nyata, tegak dan diperkecil. Selanjutnya bayangan 
benda akan jatuh pada retina tepat di bintik kuning. Bayangan benda kemudian 
akan diteruskan ke pusat syaraf (otak) dan di otak, bayangan benda dikembalikan 
ke bentuk semula, sehingga kita mendapat kesan melihat sesuatu

Cahaya masuk ke mata melalui urutan sebagai berikut :
Kornea à Aqueouse Humor à Pupil à Lensa à Vitreous Humor à Retina

C.     Kelainan dan penyakit pada indra penglihatan
Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami gangguan akibat kelainan ataupun penyakit. Salah satu penyakit mata yang sudah disebutkan yaitu glaukoma. Kelainan penglihatan itu antara lain sebagai berikut.
1) Mata miop (miopi)
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh, karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi, sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
2) Mata hipermetrop (hipermetropi)
Hipermetropi atau mata jauh adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa positif).
3) Mata presbiop (presbiopi)
Presbiopi umumnya terjadi pada orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.
4) Mata astigmatisma
Mata astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.
5) Hemeralopi (rabun senja)
Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
6) Katarak
Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
7) Buta warna
Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.

Editing : Intan Nurbaiduri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar