Soutce : http://www.biologisel.com/2013/01/sistem-respirasi-pada-manusia.html#_
Sistem respirasi pada manusia adalah
proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk menghasilkan energi dan
pada akhir proses ini, dihasilkan limbah berupa gas karbondioksida. Bernapas adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru.
Organ-Organ Pernapasan
Sistem Respirasi |
1. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang
letaknya paling luar. Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada
permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda lainnya.
Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun
terlalu lembap.
Hidung |
Udara bebas tidak hanya mengandung
oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida
(CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup,
namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain
sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat
sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari
menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung
bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara
selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
2. Tenggorokan
Tenggorokan merupakan bagian dari organ
pernapasan. Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal
tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang batang
tenggorokan (bronkus).
Tenggorokan |
- Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk
menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di
hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga mulut ke
kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring,
udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea).
Pada batang tenggorokan ini terdapat
suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka jika
bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan. Adanya
katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju
lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut dapat
mengakibatkan makanan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh
karenanya, hindarilah makan sambil berbicara.
Pada laring, di bawah epiglotis,
terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita suara akan
bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika kamu berbicara.
- Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan tersusun dari
cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan kerongkongan. Batang
tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di dalam rongga
dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya masuk
menuju paru-paru kanan dan paruparu kiri.
- Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus)
merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang
menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang lagi
menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada
gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya
difusi oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus
mengandung banyak kapiler darah.
3. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Antara rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang
disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan
juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan
dan paruparu kiri.
Paru-paru |
Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembunggelembung tersebut disebut alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri.
Proses Pernapasan
Saat bernapas, udara dihirup melalui
hidung. Udara yang dihirup mengandung oksigen dan juga gas-gas lain.
Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam
paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang
merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus
bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di
pembuluh darah alveolus melalui proses difusi.
Dalam darah, oksigen diikat oleh
hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke
seluruh tubuh. Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh.
Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh
akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbon
dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan
ke udara melalui hidung saat mengeluarkan napas.
1. Jenis Pernapasan
- Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi karena otot
antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya
volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan
dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat
paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di
dalam paruparu, akibatnya udara masuk.
Pernapasan Dada |
Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk
berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil
sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru
mengempis sehingga udara keluar.
- Pernapasan Perut
Pernapasan ini terjadi karena gerakan
diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan membesar
dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam
paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan
semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru
sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.
Pernapasan Perut |
2. Kapasitas Paru-paru
Udara yang masuk dan keluar saat
berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan udara pernapasan atau
volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan
biasa kira-kira 500 mL. Jika kamu menarik napas dalam-dalam maka volume
udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara
komplementer. Jika kamu mengembuskannapas sekuat-kuatnya, volume udara
yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara
suplementer.
Meskipun telah mengeluarkan napas
sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang
volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu.
Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas
vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara
komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat
menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari
kapasitas vital paru-paru dan udara residu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar